Pada beberapa saat yang lalu saya kembali teringat niatan saya untuk menuliskan sejarah berdirinya SMA Muhammadiyah Pakem, tempat saya bertugas sejak akhir Juli 2005.
Sebenarnya pada awal tahun 2006 saya sudah pernah bertanya kepada beliau bapak Haji Supomo yang merupakan kepala sekolah pertama sejak tahun 1979 sampai 1999. Jadi selama 20 tahun sebagai guru dan kepala sekolah di sini. Sampai sekarang beliau masih berkenan mengajar pelajaran spesialisasinya yakni olahraga tetapi khusus kelas XII. Juga saya bertanya kepada sesepuh lain yakni Bapak Saidi selaku guru Bahasa Jawa semenjak lama, semenjak masih aktif sebagai PNS di sebuah SMP negeri di Pakem. Kira-kira beliau purna tugas sebagai PNS tiga atau empat tahun yang lalu.Nara sumber berikutnya yakni kepala sekolah kedua, Ibu Hajah Siti Suratini yang ngasto sejak 1999 sampai pensiun pada 2003. Akhir-akhir ini beliau merawat suami yang sedang sakit stroke sehingga meskipun awalnya masih berkenan aktif membantu ke-BP-an, namun memasuki bulan Desember 2010 beliau menyatakan akan mengembalikan tugas tugas tersebut ke sekolah karena beliau harus mendampingi terapi suami di Jakarta yang sudah dimulai sejak setelah lebaran yang lalu dan masih harus dituntaskan. Bapak Ibu Guru dan Karyawan juga memberi masukan masukan cerita sejarah namun karena saya menulisnya di sembarang kertas lalu catatan -catatan itu pun entah di mana lagi letaknya. Isinya tentang sejumlah nama tokoh yang kebetulan tidak satu pun saya pernah mengenal beliau, sehingga mudah lupa. Juga tentang tahun beliau-beliau tersebut aktif disekolah ini saya diberi cerita secara lesan tetapi sekarang lupa kapan tahun persisnya. Lha yang menceritakan juga menggunakan ingatan masing-masing, jadi tahun tahun yang disebutkan angka kira-kira, lebih kurang. Dan saya pun mencari siapa tahu ada yang berupa dokumen tertulis, tetapi sampai sekarang belum menemukan. Kepala Sekolah yang ketiga Bapak Supatmo Priyo menjabat pada tahun 2002-2003-2004 dan awal 2005 datanglah saya yang mendapat tugas ini dari PDM Sleman yang dilengkapi dengan SK Bupati. Sejak semula saya bermodalkan MAU tetapi untuk membuktikan MAMPU atau tidaknya menjalankan tugas ini saya sangat membutuhkan dukungan dan kerjasama dengan keluarga besar SMA Muhammadiyah Pakem. Alhamdulillah sejauh ini saya sudah mendapatkan itu. Saya datang dari sekolah Muhammadiyah yang telah tutup akibat tidak ada lagi siswanya. Ceritanya panjang, tetapi ada istilah bila 'semesta tidak mendukung' maka akan gugurlah bangunan itu. Sekarang tugas saya adalah mempertahankan dukungan semesta, memperkuat dukungan semesta sehingga bangunan SMA Muhammadiyah Pakem tetap kokoh bertahan dan semakin kuat sepanjang masa.
(Doa sepanjang nafas, semoga Allah meridloi, mengabulkan doa hambaNya yang mau berbuat, berusaha dan bekerja di jalanNya. Amin.)
Berarti yang di atas itu juga bagian dari sejarah mutakhir, jika dipandang bahwa hal hal yang telah terjadi dan terlewati adalah sejarah juga pada akhirnya kelak.
Berikutnya melihat Piagam Pendirian Sekolah, sekolah ini berdiri tahun 1978-1979 dan mendapatkan piagamnya tahun 1988. Nomer Piagam Pendirian Perguruan Muhammadiyah yakni 4379/II.193/DIY-78/1988 dari PP Muhammadiyah Majlis Pendidikan dan Kebudayaan pada tanggal 23 Rabiul Akhir 1409 H atau tanggal 3 Desember 1988 M.
Konon awalnya tahun 1978-1979 masuk sore berlokasi di SPG Muhammadiyah Pakem yang sekarang sudah tutup dan gedung sekolahnya dipakai SD Muhammadiyah Pakem, di Tegalsari Pakembinangun. Mulai memiliki gedung sendiri tahun 1985 berlokasi di Pakemtegal, lokasi yang digunakan sampai sekarang. Bangunan yang dibuat mula-mula adalah Masjid Sekolah yang dananya diusahakan oleh kepala sekolah yang pertama, diperjuangkan dan diurus sampai ke Jakarta. Saya yakin sekali bahwa karya besar ini sudah terwujud berkat perjuangan beliau-beliau pendiri sekolah kita. Selain Bapak Haji Supomo, Bapak Saidi dan Ibu Hajah Siti Suratini, nama nama generasi pendiri sekolah yang saya dapatkan informasinya adalah antara lain Bapak M.Tadir dan Bapak Subekti, yang sekarang menjalani usia purna tugas di kediaman masing-masing. Semoga jasa-jasa beliau semua tetap terkenang dan cita-cita mulianya dapat dilanjutkan oleh para penerusnya di SMA Muhammadiyah Pakem , kini dan selanjutnya. MUHIPA, JAYA !
Sebenarnya pada awal tahun 2006 saya sudah pernah bertanya kepada beliau bapak Haji Supomo yang merupakan kepala sekolah pertama sejak tahun 1979 sampai 1999. Jadi selama 20 tahun sebagai guru dan kepala sekolah di sini. Sampai sekarang beliau masih berkenan mengajar pelajaran spesialisasinya yakni olahraga tetapi khusus kelas XII. Juga saya bertanya kepada sesepuh lain yakni Bapak Saidi selaku guru Bahasa Jawa semenjak lama, semenjak masih aktif sebagai PNS di sebuah SMP negeri di Pakem. Kira-kira beliau purna tugas sebagai PNS tiga atau empat tahun yang lalu.Nara sumber berikutnya yakni kepala sekolah kedua, Ibu Hajah Siti Suratini yang ngasto sejak 1999 sampai pensiun pada 2003. Akhir-akhir ini beliau merawat suami yang sedang sakit stroke sehingga meskipun awalnya masih berkenan aktif membantu ke-BP-an, namun memasuki bulan Desember 2010 beliau menyatakan akan mengembalikan tugas tugas tersebut ke sekolah karena beliau harus mendampingi terapi suami di Jakarta yang sudah dimulai sejak setelah lebaran yang lalu dan masih harus dituntaskan. Bapak Ibu Guru dan Karyawan juga memberi masukan masukan cerita sejarah namun karena saya menulisnya di sembarang kertas lalu catatan -catatan itu pun entah di mana lagi letaknya. Isinya tentang sejumlah nama tokoh yang kebetulan tidak satu pun saya pernah mengenal beliau, sehingga mudah lupa. Juga tentang tahun beliau-beliau tersebut aktif disekolah ini saya diberi cerita secara lesan tetapi sekarang lupa kapan tahun persisnya. Lha yang menceritakan juga menggunakan ingatan masing-masing, jadi tahun tahun yang disebutkan angka kira-kira, lebih kurang. Dan saya pun mencari siapa tahu ada yang berupa dokumen tertulis, tetapi sampai sekarang belum menemukan. Kepala Sekolah yang ketiga Bapak Supatmo Priyo menjabat pada tahun 2002-2003-2004 dan awal 2005 datanglah saya yang mendapat tugas ini dari PDM Sleman yang dilengkapi dengan SK Bupati. Sejak semula saya bermodalkan MAU tetapi untuk membuktikan MAMPU atau tidaknya menjalankan tugas ini saya sangat membutuhkan dukungan dan kerjasama dengan keluarga besar SMA Muhammadiyah Pakem. Alhamdulillah sejauh ini saya sudah mendapatkan itu. Saya datang dari sekolah Muhammadiyah yang telah tutup akibat tidak ada lagi siswanya. Ceritanya panjang, tetapi ada istilah bila 'semesta tidak mendukung' maka akan gugurlah bangunan itu. Sekarang tugas saya adalah mempertahankan dukungan semesta, memperkuat dukungan semesta sehingga bangunan SMA Muhammadiyah Pakem tetap kokoh bertahan dan semakin kuat sepanjang masa.
(Doa sepanjang nafas, semoga Allah meridloi, mengabulkan doa hambaNya yang mau berbuat, berusaha dan bekerja di jalanNya. Amin.)
Berarti yang di atas itu juga bagian dari sejarah mutakhir, jika dipandang bahwa hal hal yang telah terjadi dan terlewati adalah sejarah juga pada akhirnya kelak.
Berikutnya melihat Piagam Pendirian Sekolah, sekolah ini berdiri tahun 1978-1979 dan mendapatkan piagamnya tahun 1988. Nomer Piagam Pendirian Perguruan Muhammadiyah yakni 4379/II.193/DIY-78/1988 dari PP Muhammadiyah Majlis Pendidikan dan Kebudayaan pada tanggal 23 Rabiul Akhir 1409 H atau tanggal 3 Desember 1988 M.
Konon awalnya tahun 1978-1979 masuk sore berlokasi di SPG Muhammadiyah Pakem yang sekarang sudah tutup dan gedung sekolahnya dipakai SD Muhammadiyah Pakem, di Tegalsari Pakembinangun. Mulai memiliki gedung sendiri tahun 1985 berlokasi di Pakemtegal, lokasi yang digunakan sampai sekarang. Bangunan yang dibuat mula-mula adalah Masjid Sekolah yang dananya diusahakan oleh kepala sekolah yang pertama, diperjuangkan dan diurus sampai ke Jakarta. Saya yakin sekali bahwa karya besar ini sudah terwujud berkat perjuangan beliau-beliau pendiri sekolah kita. Selain Bapak Haji Supomo, Bapak Saidi dan Ibu Hajah Siti Suratini, nama nama generasi pendiri sekolah yang saya dapatkan informasinya adalah antara lain Bapak M.Tadir dan Bapak Subekti, yang sekarang menjalani usia purna tugas di kediaman masing-masing. Semoga jasa-jasa beliau semua tetap terkenang dan cita-cita mulianya dapat dilanjutkan oleh para penerusnya di SMA Muhammadiyah Pakem , kini dan selanjutnya. MUHIPA, JAYA !
silakan pembaca menambahkan informasi sejarah amal usaha muhammadiyah kita ini.
BalasHapus